Merenung. Intropeksi diri.
Banyak teman yang mencoba membuka tabirku dan akhirnya aku mulai mengenali "pola". Aku terjebak di masa laluku. Perasaan dan pikiran masih tertuju di sana.
Aku tidak berada di kekinian. Melayang. Kalau dalam novel ini menjadi alur mundur.
Aku teringat wawancara Pak Habibie pernah bercerita setelah meninggalnya ibu Ainun, beliau mengalami depresi berat. Saat itu beliau diberi 4 alternatif
1. masuk rumah sakit jiwa
2. di rawat di rumah dengan penjagaan dokter dan konsultasi
3. bicara dengan seseorang yang kenal dengan pak Habibie dan Ibu Ainun
4. atau menulis apapun.
Dan Pak Habibie memilih menulis tentang kenangannya dengan Ibu Ainun.
Mungkin aku juga akan memilih alternatif ke empat...
Menulis dan menjadi bebas.
2 komentar:
bebaskanlah.... sing :)
Sing and Write... :D
Posting Komentar